FK– Salam Redaksi
PORTA CORDIS
Minggu Prapaskah IV, 30 Maret 2025
Salam sejahtera dalam kasih Kristus,
Dalam edisi khusus Minggu Prapaskah IV ini, kami mengangkat tema “Porta Cordis”, yang dalam bahasa Latin berarti “Pintu Hati”.
Makna “Porta” dan “Cordis”
Porta berarti pintu, gerbang, atau akses menuju sesuatu yang lebih besar. Dalam konteks iman, porta melambangkan jalan masuk menuju kehidupan baru, rahmat, dan keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan.
Cordis, berasal dari kata cor, yang berarti hati. Hati bukan hanya organ fisik, tetapi dalam pemahaman rohani, hati adalah pusat dari kehidupan batin manusia—tempat lahirnya cinta, belas kasih, pertobatan, dan iman.
Ketika kedua kata ini digabungkan menjadi “Porta Cordis”, maknanya menjadi begitu mendalam: Pintu Hati adalah jalan masuk menuju pertobatan dan kasih Tuhan. Tuhan selalu mengetuk pintu hati kita (Wahyu 3:20), tetapi hanya kita yang bisa membukanya dan mengizinkan-Nya masuk untuk mengubah hidup kita.
Refleksi Prapaskah IV: Membuka Pintu Hati bagi Kasih Tuhan
Minggu Prapaskah IV mengajak kita untuk kembali merenungkan kasih Tuhan yang begitu besar. Dalam perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15:11-32), kita melihat bagaimana sang ayah dengan penuh kasih membuka tangannya untuk menerima kembali anaknya yang telah tersesat.
Begitu pula dengan kita. Kadang-kadang kita menutup hati karena kesibukan dunia, kesalahan masa lalu, atau ketidakmampuan untuk mengampuni. Namun, Tuhan selalu menunggu kita dengan kasih yang tak terbatas.
Mari kita gunakan masa Prapaskah ini sebagai kesempatan untuk membuka kembali Porta Cordis kita bagi Tuhan. Dengan bertobat, berdoa, dan berbagi kasih dengan sesama, kita semakin mendekatkan diri pada-Nya yang adalah sumber kehidupan sejati.
Selamat menjalani masa Prapaskah dengan penuh rahmat. Semoga Tuhan memberkati langkah kita menuju Paskah yang penuh sukacita.
Penulis:
Rofinus Rehe
Guru Agama Katolik, SMAN I Nubatukan,
Judul Renungan: “Menghargai Talenta dan Kembali ke Pelukan Bapa”
Bacaan Kitab Suci
Bacaan Pertama: Yosua 5:9a,10-12
“Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.”
Mazmur Tanggapan: Mazmur 34:2-3,4-5,6-7
Refrain: “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.”
Bacaan Kedua: 2 Korintus 5:17-21
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Bacaan Injil: Lukas 15:1-3,11-32
Perumpamaan tentang anak yang hilang, yang menekankan kerahiman Allah yang selalu menerima kembali anak-Nya yang tersesat dengan penuh kasih.
Renungan
Kisah Inspiratif: Dua Anak yang Berbeda, Satu Tujuan
Di sebuah kota kecil, hiduplah dua anak kembar bernama Daniel dan David. Keduanya lahir dengan kondisi fisik yang lemah, sering sakit, dan tidak bisa bergerak seaktif teman-teman sebayanya. Namun, mereka memiliki semangat juang yang luar biasa.
Daniel memiliki bakat di bidang seni lukis, sementara David pandai dalam matematika. Meski sering diejek dan diremehkan, mereka tidak menyerah. Dengan tekun, Daniel mengembangkan bakatnya hingga menjadi pelukis terkenal, sementara David menjadi insinyur yang menciptakan alat bantu bagi orang berkebutuhan khusus.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.