FK – Kampus Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke saat ini tengah melaksanakan program kuliah online untuk Mahasiswa PPG Guru Agama Katolik. Program ini menjangkau para guru yang mengabdi di berbagai pelosok tanah air—mulai dari daerah kepulauan, provinsi terpencil, hingga kampung-kampung yang jauh dari pusat kota. Hal ini menjadi langkah inovatif dan solutif dalam menjawab tantangan geografis dan keterbatasan akses pendidikan.

Selama beberapa pekan perkuliahan berjalan, mahasiswa telah menyelesaikan satu modul pertama yang mengangkat tema “Bagaimana Belajar Profesional.” Modul ini membekali para guru dengan kesadaran akan pentingnya sikap profesionalisme dalam proses pembelajaran sepanjang hayat.

Kini, mahasiswa sedang menyelami modul ke-2, yang membahas secara mendalam tentang materi Pedagogik, termasuk pengetahuan tentang bagaimana guru memahami proses belajar peserta didik dan bagaimana menyusun strategi pembelajaran yang efektif.

Salah satu mahasiswa aktif adalah Rofinus Rehe, guru Agama Katolik dari SMAN I Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia bergabung dalam kelompok RPL kelas abjad (L). Dalam refleksinya, Rofinus mengulas kembali materi video dari Dosen Doni M. Rajaguguk, khususnya tentang konsep TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge).

Menurut penjelasan Dosen Doni dalam video, TPACK merupakan kerangka berpikir yang penting untuk guru masa kini. TPACK mengintegrasikan tiga pengetahuan utama:

  1. Content Knowledge (CK) – Pemahaman yang kuat terhadap isi atau materi pelajaran.
  2. Pedagogical Knowledge (PK) – Pengetahuan tentang metode mengajar, strategi pembelajaran, dan bagaimana siswa belajar.
  3. Technological Knowledge (TK) – Pengetahuan tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti aplikasi pembelajaran, video, kuis daring, dan lainnya.

Gabungan dari ketiga aspek ini menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif, relevan, dan inovatif. Rofinus, dalam penerapannya, mencoba menggabungkan video sejarah Gereja (TK), membimbing siswa dengan diskusi kelompok (PK), dan memperdalam materi Gereja sebagai Umat Allah (CK).

Selain menonton video pembelajaran, mahasiswa juga mengerjakan Pretest, mendalami jurnal, dan menyimak video refleksi dari narasumber. Aktivitas ini mendorong guru untuk bukan hanya menjadi pengajar, tetapi juga pembelajar aktif sepanjang waktu.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa meski berada jauh di pelosok, para guru Agama Katolik tetap dapat belajar, bertumbuh, dan memperbarui kompetensinya melalui teknologi. Kuliah online ini bukan sekadar solusi teknis, tapi juga bentuk nyata pelayanan pendidikan yang merata dan bermakna. / Red (Rofis)

 

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.