Site icon Fakta Hukum Lembata

Danrem 161/Wirasakti Kupang: Kelor Pohon Ajaib Memiliki Kandungan Gizi Tinggi Bagi Balita

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigen TNI Achmad Yuliarto, Camat Nagawutung Mustan Boli, Kapolsek Nagawutung IPDA Ahmad Peuohaq,S.Pd,S.H

LEMBATA, faktahukumntt.com – 5  Juni 2022

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Achmad Yuliarto melakukan kunjungan ke Desa Loang Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata pada hari  Minggu 5 Juni 2022.

Di hadapan Camat, Kapolsek dan 18 kepala desa, serta masyarakat Loang, Brigen TNI Achmad Yuliarto mengatakan jajarannya memilih untuk membudidayakan tanaman kelor (moringa oleifera), karena kandungan gizinya tinggi serta berkhasiat obat, dan merupakan pohon ajaib (the miracle tree).

“Kandungan gizi serta khasiat obat pada daun kelor, menurut hasil penelitian para ahli, justru di luar kebiasaan kandungan gizi tanaman pada umumnya,” ungkapnya.

di Pelataran Polsek Loang sore itu, Dia menjelaskan, dari sejumlah hasil penelitian, daun kelor mengandung nutrisi dalam jumlah yang sangat tinggi, yang mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia.

Bahkan, katanya menambahkan, jumlahnya berlipat-lipat dari sumber makanan yang selama ini dikonsumsikan sebagai sumber nutrisi di banyak negara.

Kelor, menurut Jendral berbintang satu itu, diketahui mengandung lebih dari 40 antioksida dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, anti penuaan dan nanti inflamasi,himbaunya.

Selain itu, kelor juga mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional di Afrika dan India (Ayurvedic), serta telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300 penyakit.

“Atas dasar itu, kami mendorong pihak pemerintah kabupaten Lembata akan bersama TNI dan Polri , siap bersatu visi dan misi untuk menggali potensi budidaya perkebunan kelor di Kabupaten Lembata dan juga Kabupaten Flores Timur. kami siap bekerjasama untuk membangun pabrik pengolahan daun Kelor di Kabupaten Lembata dalam waktu dekat. Mohon Para Camat untuk membuat suatu program ini. Daun Kelor akan dibeli dengan harga satu kilo berkisar Rp.5.000 (Lima ribu rupiah)”, ungkap Brigader Jendral TNI Achmad Yuliarto

Saat ini jumlah asupan Gizi anak-anak Lembata kurang gizi. Hal ini mempengaruhi pada kekebalan tubuh. oleh karena itu kelor dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan ekologi bagi masyarakat lembata pada khususnya dan kebutuhan Masyarakat Nusa Tenggara Timur pada umumnya secara langsung.

Dari aspek sosial, menurut Danrem, akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, karena proses pengolahan tanaman kelor dilakukan secara manual, seperti melepas helaian daun kelor dari tangkainya dan mengupas cangkang biji untuk diambil kernelnya.

Proses pengolahan tanaman kelor itu, lanjut Danrem, akan dilakukan melalui pendekatan padat karya, yang dapat diarahkan untuk memberikan pendapatan harian bagi masyarakat kurang mampu dan menekan jumlah pengangguran beserta dampak sosial lainnya.

Manfaat ekonomisnya, harga jual sertiap item tanaman kelor, mulai dari adun, biji dan bunga, dari hasil penanaman yang sangat sederhana dan mudah.

“Kelor, sangat mudah tumbuh dan akan tetap hidup hingga berusia 60 tahun, apalagi iklim dan unsur hara tanah seperti di NTT dan khusus di Lembata sangat cocok,”katanya.

Untuk manfaat ekologinya, yakni terjadinya peresapan air tanah, karena pohon kelor, memiliki sifat menyimpan air dalam akarnya. Selain itu, juga akan bisa mengendalikan erosi serta menjernihkan air.

Iklim seperti di Lembata, kata dia, sangat cocok untuk berbudaya kelor, karena bisa membuat sejumlah sumber mata air yang baru, ikut memperbaiki iklim mikro menyerap C02 dengan baik.

Menurut Danrem, seluruh budidaya kelor yang sedang dikembangkan itu, akan dijual ke CV Morindo (Moringa Indonesia), pungkas Brigader Jendral Achmad Yuliarto.(Rofinus Rehe)

 

 

Exit mobile version