Kedua Toleransi, Ia menjelaskan kembali bagaimana hidup toleransi di kabupaten Lembata sudah sangat rukun dan tetap terikat dengan nilai budaya Lamaholot. Kemudian hidupnya nilai toleransi maka pada indikator.

Ketiga, yakni Anti Kekerasan. Peran guru memiliki penetahuan pedagogik akan psikologis dan biologis peserta didik dan juga sebagai pewarta sabda Tuhan di tenga hati umat manusia harus memberikan nilai cinta kasih. Lanjut pada Kompetensi.

Kempat yakni Penerimaan terhadap tradisi. Pada penjelasannya  H.Ishak Sulaiman S.Ag, mengharapkan agar Para guru mengajarkan kepada seluruh umat untuk tetap mempertahankan tardisi. Karena dalam tradisi beragama menjadi pusat terlahirnya Moderasi kergaman tradisi ungkapnya.”

Dalam kegiatan yang sama juga Kepala Subbagian Tata Usaha Kementrian Agama Kabupaten Lembata Andreas Sakera A.Md., S.Ag., pada paparan materi  tentang Moderasi. Salah satu nilai yang terkandung dalam moderasi beragama adalah toleransi. “Moderasi berarti tidak berpihak pada pihak manapun, bersikap adil, dan tidak membenci kelompok lain. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,ungkapnya.

Pada konsep dan jejak kepribadian konsep kunci moderasi beragama diantaranya; Adil, Berimbang, Menjunjung tinggi nilai luhur kemanusiaan, Menjaga kemaslahatan dan ketertiban umum, Menaati kesepakatan Bersama dan taat konstitusi, Komitmen kebangsaan, Toleransi, Anti kekerasan

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.