* Numquam desistas,
ipse est qui semper confirmat.
Numquam timere, quia te quaerit.
Quam pulchra et suavis est
Divinus amor Matris Mariae.
Eius auxilium numquam finiet.*
Jangan pernah putus asa,
dia yang selalu menguatkan.
Jangan pernah takut,
karena dia yang menjaga.
Rasakanlah betapa indah
dan manisnya cinta Ilahi
Bunda Maria.
Pertolongannya tak akan
pernah berakhir."
Benih yang ditanam dan menghasilkan buah kehidupan baru inilah” Satu Kawanan Domba Dan Satu Gembala = Mereka yang ada dalam foto itu yg berdiri mulai dr belakang: P. Domi Suban Tukan, SVD, P. Frans So’o, SVD, P. Nickolas Strawn, SVD, P. Arnold Dupont, SVD, P. Eugene Schmitz, SVD, duduk dari depan ke belakang: P. Ben Atok, SVD, P. Joseph Kewegeng, SVD dan Fr Itong Camilosa (sdh keluar).
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
FK – Perjalanan Hidup, Karya, dan Pengabdian Pater Nicholas Strawn SVD
Pada Kamis, 24 September 2020, sebuah perayaan sederhana berlangsung di Kapel Rumah Sakit Bukit Lewoleba. Momen itu menjadi hari istimewa bagi Pater Nicholas Strawn SVD yang merayakan ulang tahun ke-87 sekaligus mengenang 58 tahun hidup imamatnya. Dalam keheningan, dengan tongkat di tangan, ia melangkah menuju altar untuk bersyukur atas rahmat Allah yang terus menyertainya.
“Usia bukan soal angka, tetapi momen untuk mengenang dan bersyukur atas rahmat Allah yang melimpah dalam seluruh hidup dan karya,” tutur Pater Niko dengan penuh kerendahan hati.
Namun, perjalanan hidupnya bukan tanpa tantangan. Dari tanah kelahirannya hingga mengabdikan diri di pelosok Indonesia, khususnya di Lembata, Pater Niko telah melalui berbagai pengalaman yang membentuknya menjadi seorang misionaris yang rendah hati dan penuh kasih.
Awal Kehidupan dan Panggilan Misionaris
Pater Nicholas Strawn SVD lahir di tengah keluarga yang penuh kasih dan nilai-nilai iman yang kuat. Sejak kecil, ia telah memiliki ketertarikan pada dunia misi dan panggilan untuk menjadi imam. Ketika memutuskan bergabung dengan Serikat Sabda Allah (SVD), ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk pelayanan kepada umat.
Setelah ditahbiskan sebagai imam, ia mendapatkan tugas perutusan ke Indonesia, sebuah negeri yang jauh dari tanah kelahirannya. Dengan hati penuh semangat, ia meninggalkan segala kenyamanan demi mewartakan kabar gembira di tanah misi.

GEREJA PAROKI LEREK
Tantangan dan Peristiwa di Tengah Perjalanan Misi
Perjalanan menuju tanah misi di Indonesia tidaklah mudah. Bersama dua rekan misionarisnya, Pater Marianus Krol SVD dan Pater Frans Lachner SVD, serta enam suster dari kongregasi SSpS dan CIJ, mereka menumpang kapal untuk menuju daerah tugas mereka. Namun, dalam perjalanan, sebuah insiden mengejutkan terjadi: kapal mereka terbakar.
Suasana panik melanda para penumpang dan awak kapal. Beberapa awak dan kapten melarikan diri menggunakan motor boat, meninggalkan kapal dalam bahaya. Namun, berkat usaha stirman Kapten Sina, api berhasil dipadamkan, dan kapal diarahkan ke Madura sambil menunggu bantuan untuk ditarik ke Surabaya guna perbaikan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pelayanan di tanah misi penuh risiko, tetapi Tuhan selalu melindungi para pekerja-Nya.
Karya Pastoral di Lembata: Paroki Lerek dan Paroki Boto
Setelah tiba di Lembata, Pater Niko mulai melayani di Paroki Lerek sejak tahun 1964. Selama 24 tahun, ia dengan setia mendampingi umat, didampingi oleh Romo Gerardus Muran dan Pater Damasus Kabelen SVD. Paroki Lerek menjadi tempat di mana ia menyaksikan pertumbuhan iman umat dan membangun komunitas yang kuat dalam kebersamaan dan pelayanan kasih.
Pada tahun 1987, ia berpindah tugas ke Paroki Boto di Kecamatan Nagawutung. Selama 18 tahun berikutnya, ia terus menjalankan karya pastoralnya dengan penuh dedikasi, menyebarkan kasih Kristus kepada umat di daerah terpencil.

Visi dan Misi Pelayanan
Visi pelayanan Pater Niko selalu berpusat pada kasih Allah yang tak terbatas. Ia percaya bahwa menjadi misionaris berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan umat yang dilayani.
Visi:
- Menjadi gembala yang membawa sukacita Injil kepada setiap orang, terutama di daerah terpencil.
- Menghidupkan semangat iman dalam komunitas yang dilayaninya.
- Membangun kebersamaan dalam keberagaman budaya dan latar belakang umat.
Misi:
- Melayani dengan hati yang tulus dan penuh kasih.
- Menghidupkan kembali semangat iman umat melalui sakramen dan pendidikan.
- Membangun sarana pendidikan dan pastoral yang mendukung perkembangan iman umat di daerah misi.

Masa Pensiun: Tetap Melayani dengan Kasih
Meskipun telah memasuki masa pensiun, semangat pelayanan Pater Niko tak pernah pudar. Di RS Bukit Lewoleba, ia masih setia merayakan ekaristi dan mengunjungi pasien di kamar-kamar rumah sakit. Kehadirannya menjadi sumber penghiburan bagi mereka yang sakit dan menderita.
“Saya hanya ingin tetap setia pada panggilan Tuhan dan bersyukur atas setiap momen yang diberikan-Nya,” ungkapnya.
Kini, di usianya yang senja, Pater Niko menatap perjalanan hidupnya dengan penuh syukur. Perjalanan panjang yang telah ia lalui bukan hanya tentang pengorbanan, tetapi juga tentang cinta, kesetiaan, dan harapan.Selamat ulang tahun, Pater Niko “Konok”! Proficiat untuk perjalanan imamat yang luar biasa. Semoga warisan pelayanan dan semangat misimu terus menginspirasi banyak orang. Salam.(ROFINUS REHE RONING)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.