Semua kelelawar muda terdiam. Kakek melanjutkan, “Aku ditangkap manusia, diburu dengan jaring dan tongkat. Mereka mengira aku pembawa sial. Aku berjuang, menggigit tangan sang pemburu, dan berhasil kabur dengan sayap robek. Sejak saat itu, aku tahu: siang bukan lagi tempat yang aman bagi kita.”

“Lalu Tuhan pun bersabda kepadaku dalam doa malam: ‘Terbanglah di malam hari, wahai kelelawar. Saat dunia diam, Aku lindungi kamu dari amarah manusia. Jangan menantang cahaya yang telah mereka kotori dengan keserakahan.’

Pesan Moral:

Kadang, Tuhan menetapkan batas bukan untuk membatasi kebebasan kita, tetapi untuk melindungi kita dari kejahatan yang belum kita pahami. Ketaatan pada kehendak Tuhan bisa menjadi perlindungan dari bahaya yang tersembunyi. (Rrr)

 

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.