Site icon Fakta Hukum Lembata

95 Tahun Sumpah Pemuda Indonesia Denyut Merdeka Bejalar

LEMBATA, FaktahukumNTT.com – 28 Oktober 2023

Detik denyut jantung TIGA Sumpah Pemuda mempersatukan Nilai-nilai Pancasila. Peristiwa Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, telah mengubah arah perjuangan lebih terarah. Perjuangan yang bersifat kedaerahan hingga perbedaan yang mencuat sebagai imbas keberagaman di Nusantara, mulai bisa disatukan.

Saat itu para pemuda sepakat untuk menyeru pada tiga sumpah yang menyatukan mereka di tengah perbedaan yang ada.

Mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berbunyi: – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. – Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Semangat persatuan dan kesatuan era modern seperti saat ini agaknya mulai luntur. Keegoisan hingga bangga terhadap kelompok telah memicu perpecahan. Contohnya masih banyak ditemui para pemuda yang melakukan tawuran gara-gara persoalan.

Para pemuda modern bisa jadi kehilangan arah menuju persatuan bangsa karena ketiadaan tujuan besar. Mereka perlu dirangkul untuk bersama-sama mewujudkan sebuah impian yang akan dibangun demi kemajuan Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk merealisasikan impian, tahap demi tahap, agar masa depan negeri ini dapat diserahkan kepada para pemuda harapan bangsa.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan aset yang dapat digunakan untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jika kembali ke masa lalu, perjuangan untuk merebut kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan susah payah. Komunikasi antar elemen pejuang belum semudah sekarang.

Meski begitu, ada peristiwa yang patut dibanggakan di tengah keterbatasan sarana informasi dan komunikasi masa lalu yaitu terwujudnya ikrar Sumpah Pemuda melalui Kongres Pemuda II di Jakarta.

Jika ditarik ke masa kini, upaya untuk mempersatukan bangsa Indonesia seharusnya lebih mudah. Batas-batas kewilayahan bisa diatasi dengan perangkat komunikasi seperti ponsel, televisi, internet, dan sebagainya.

Artinya, berbekal perangkat informasi dan komunikasi, dapat dipakai untuk mengupayakan persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan impian selanjutnya yang hendak dicapai. Salam Sumpah Pemuda (Rofinus Rehe Roning)

Exit mobile version