Sebagai institusi pendidikan, seperti yang diamanatkan Kurikulum Merdeka, sekolah adalah tempat mendidik dan mengajar, sebagai wahana membuat manusia lebih manusiawi dengan membangun sinergi konstruktif bagi pengaktualan potensi-potensi kecerdasan dalam diri manusia. Namun realitasnya, hal tersebut sampai sekarang belum seperti yang diamanatkan oleh Kurikulum Merdeka, karena manusia kini hanyalah produk mesin sejarah dan barang mainan gurita konglomerasi raksasa.
Manusia direduksi sebatas fungsi dan kegunaannya dalam memproduksi sesuatu yang menguntungkan. Situasi ini menuntut institusi pendidikan merefleksikan ulang makna dan visi pembelajaran yang seharusnya sesuai dengan yang diamanatkan kurikulum merdeka dapat diterapkan di sekolah-sekolah, khususnya dalam konteks peningkatan dimensi humaniora dalam dunia pendidikan.
Humaniora adalah ilmu-ilmu yang mampu mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi. Ilmu-ilmu yang mengkaji mengenai kebudayaan secara umum meliputi ilmu agama, filsafat, seni, sejarah dan ilmu-ilmu bahasa. Kebudayaan yang merupakan bentuk dari humaniora adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan juga menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang meliputi kebudayaan material dan kebudayaan non material.
Manusia sebagai pengemban nilai-nilai
Adanya akal dan budi pada manusia, telah menyebabkan adanya perbedaan cara dan pola hidup di antara keduanya. Oleh karena itu, akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang berdimensi ganda, yakni kehidupan yang bersifat material dan kehidupan yang bersifat spiritual. Manusia dimanapun dia berada dan apapun kedudukannya selalu berpengharapan dan berusaha merasakan nikmatnya kedua jenis kehidupan tersebut.

Hal di atas sebagaimana kodrat dari Tuhan bahwasanya manusia memang ditakdirkan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal. Saling mengenal di sini diartikan bahwasanya agar mereka yang berbeda-beda itu bisa saling melengkapi dalam artian memberi dan menerima.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.