LEMBATA, FaktahukumNTT.com – 7 April 2023
Promosi Pariwisata Bahari dari Komunitas Sahabat Penyu Riangdua (Sapurindu) kembali merilis 120 ekor tukik atau anak penyu jenis lekang ke laut, di pantai Riangdua, Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Minggu, 07 Mei 2023 sore.
Pelepasan tukik ini disaksikan puluhan wisatawan yang datang ke pantai Riangdua. Mereka tampak bahagia menyaksikan bagaimana tukik-tukik ini bergerak ke laut mengikuti arah suara deburan ombak selat Boleng.
Dia mengatakan, sejak penetasan semi alami dilakukan pada 2016 lalu, Sapurindu telah merilis lebih dari 30.000 anak penyu.
“Hingga 2023 ini (tukik) yang sudah kita rilis ke laut itu sekitar 30.000. Itu yang kita selamatkan,” kata Agus Nunang.
Agus menjelaskan saat bertelur di darat atau di sepanjang pesisir pantai, telur penyu menghadapi berbagai predator seperti burung elang dan kepiting juga manusia yang menjadi predator yang paling berbahaya.
Sementara itu di laut, meski sudah dirilis, tukik-tukik ini masih juga menghadapi predator di dalam laut.
“Ini yang jadi alasan kenapa kita melepas tukik saat sore hari sekitar pukul 16.00-17.30. Di jam ini biasanya predator seperti ikan-ikan besar tidak terlalu aktif,” kata Agus Nunang.
Setiap malam, Agus Nunang bersama beberapa anggota Sapurindu lainnya menyisir pantai dari Loang, Kecamatan Nagawutung hingga Riangdua, Kecamatan Nubatukan.
Bila menemukan ada penyu yang bertelur, mereka akan memindahkan telur ini ke tempat penetasan semi alami di pantai Riang Dua.
Setelah melewati masa inkubasi sekitar 40-60 hari di penetasan semi alami, telur penyu ini akan menetas. Setelah menetas, anak-anak penyu ini langsung dirilis ke laut.
Agus Nunang menejelaskan, di Kabupaten Lembata terdapat tiga jenis penyu yakni sisik, lekang dan hijau. Penyu-penyu ini terancam punah akibat perburuan selama ini oleh manusia, juga ancaman predator lainnya.
“Ini yang jadi alasan kenapa kami selalu berupaya untuk menyelamatkan penyu-penyu ini. Penyu ini kan termasuk hewan yang dilindungi,” ungkapnya.
Agus Nunang mengimbau seluruh masyarakat Lembata agar menjaga kelestarian penyu yang ada di Lembata.
Selain menjadi salah satu daya tarik wisata, kepedulian terhadap penyu juga dapat menyelamatkan hewan purba yang masih bertahan di muka bumi ini.
“Saya minta kepada seluruh masyarakat Lembata untuk stop berburu penyu, stop menangkap dan mengambil telur penyu. Karena penyu sekarang sudah dalam kondisi terancam punah,” pungkas mantan pemburu penyu ini.
Rumah tukik menjadi destiwisata bahari yang sangat menyimpan keunikan dan hiburan bagi masyarakat Lembata. Pada pukul 16,00-17.13 Wita bibir pantai pasir putih Riangdua Desa Bour dipadati pengunjung. Sorak sorai menjadi ekspresi sukaria yang menyelimuti saat para pengujung beramai-ramai mengusung 120 ekor tukik Lekang menuju rumahnya dalam laut. 102 ekor tukik tersebut merayap perlahan-lahan diatas pasir. Keindahan sore itu dihiasi panorama senja sore itu dan juga pukulan ombak melumat bibir pantai sangat romantis.
Pantuan media Faktahukumntt.Com-jumlah wisatawan sore itu berkisar dari usia anak-anak, Remaja sampai usia 60-an pun hadir. Semua wisatawan dengan Kamera Hp dan juga Cenon mengabadikan peristiwa yang sangat menarik. Unkinya 102 Tukik tersebut dikawal satu persatu sampai masuk kedalam laut dan ketika di hempas obak air Laut Tukik tersebut terhanyut dalam pelukan ombak.
Cerita Agustinus Nunang Tentang 3 keunikan Penyu
Agustinus Nunang menyebutkan ada 3 penyu yang setiap saat harus diperhatikan secara baik. Agus Nunang menyebutkan diataranya Panyu Hijau, Penyu Lekang dan Penyu Sisik.setiap penyu memiliki keunikan saat bertelur. Penyu Hijau memiliki produksi terlur yang paling banyak. Jumlah terlur Penyu Hijau berkisar 2000-an Butir. Sedangkan sahabat penyu lainnya berkisar 100-an butir.
Pesan yang menarik kepada Wisatawan, Komunitas juga ada menitipkan baju kaus dengan harga yang bersahabat dengan harga Rp.150.000. Mari dan lihatlah pelepasan tukik di desa riangdua hapir setiap Minggu 2 sampai 3 kali. Yang paling ramai saat libur dan pada hari Minggu banyak wisatawan memadati pelataran Pantai Rindu (Riangdua) Desa Bour. Ajaklah Kelurga, Sahabat, Pasang idola dan sahabat yang lain. Mari nikmatilah Pariwisata Tukik yang sudah terkenal sampai ke belahan dunia.
Harapan Komunitas Pencinta Sahabat Penyu memohon bantuan dan perhatian penuh dari Bapak Presiden Jokowi Dodo. Kami butuh jaminan hidup dan perlindungan dalam mengawasi jutaan Penyu atau tukik desa Riangdua Kabupaten Lembata. Salam Tukik Lembata.(Rofinus Rehe Roning)