FKBudaya Musik Tradisional Kampung Wogo, Ngada

Masyarakat Kampung Wogo, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, memiliki kekayaan budaya yang tercermin melalui alat musik tradisional mereka. Musik memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam ritual adat dan perayaan. Berikut adalah alat musik khas Ngada yang digunakan untuk menjaga tradisi lokal:

1. Gong dan Tambur (Nggaja dan Tobi)
Gong dan tambur menjadi instrumen utama dalam acara adat dan tarian tradisional seperti Tari Sa’o Ngadha. Gong terbuat dari logam, sementara tambur dibuat dari kayu dan kulit binatang, menciptakan harmoni ritmis yang khas.

2. Foy Doa
Seruling bambu tradisional yang ditiup untuk mengiringi lagu-lagu tradisional atau digunakan sebagai hiburan pribadi.

3. Badu
Gendang kecil berbahan kayu dan kulit hewan ini biasanya dimainkan bersama gong untuk upacara adat tertentu.

4. Kedu-kedu
Alat musik gesek dari bambu yang menghasilkan suara unik dan digunakan dalam permainan musik rakyat.

5. Leko Boko
Instrumen petik sederhana dari bambu yang menyerupai gitar, sering dimainkan untuk lagu-lagu tradisional.

6. Lutu
Alat musik pukul dari kayu, digunakan untuk menciptakan ritme khas dalam ritual adat.

Keberadaan alat musik ini mencerminkan komitmen masyarakat Kampung Wogo dalam melestarikan budaya musik tradisional mereka, menjadikannya bagian penting dari identitas budaya Ngada.

 

Tradisi Kawin-Mawin dan Falsafah Matrilineal di Ngada

Di samping kekayaan musik tradisional, masyarakat Ngada juga memiliki tradisi kawin-mawin yang kental dengan nilai-nilai matrilineal. Sistem ini mengutamakan garis keturunan ibu, dengan perempuan sebagai penjaga adat dan harta keluarga.

Tahapan Tradisi Kawin-Mawin

1. Toka Gala (Lamaran):
Proses lamaran melibatkan diskusi antar keluarga mengenai syarat-syarat pernikahan, termasuk pemberian belis (mas kawin).

2. Belis:
Belis melambangkan penghormatan kepada perempuan. Biasanya berupa kerbau, kuda, kain tenun, atau barang bernilai lainnya.

3. Reba (Perayaan Adat):
Pernikahan sering dirayakan dalam upacara besar, terutama pada acara syukuran Reba, untuk menghormati leluhur dan mempererat hubungan antar keluarga.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.