Sebagai penutup, warga melakukan tradisi lempar hasil panen, seperti pinang, labu, dan pepaya. Lempar hasil panen ini melambangkan kebersamaan dan harapan agar hasil pertanian di tahun mendatang tetap melimpah.

Ritual Injak Api dan Tendang Api telah berlangsung selama lebih dari 300 tahun, diwariskan dari generasi ke generasi. Warga Kampung Pautola meyakini bahwa keberadaan kampung mereka akan terus lestari selama mereka tetap menjaga tradisi dan melantunkan syukur kepada leluhur serta Tuhan yang mereka sebut Embukaju Dewetaade dalam bahasa setempat.

Kamus Istilah:

  1. Kain Data – Pakaian adat khas Nagekeo yang dikenakan saat ritual.
  2. Embukaju Dewetaade – Sebutan dalam bahasa lokal untuk Tuhan atau roh pelindung alam.
  3. Tendang Api – Prosesi menendang api sebagai simbol mengusir keburukan.
  4. Injak Api – Prosesi menginjak bara api hingga padam sebagai bentuk pengorbanan dan syukur.
  5. Lempar Hasil Panen – Tradisi melempar hasil panen sebagai simbol kebersamaan dan doa untuk keberlimpahan.

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.