FK –Kupang, Nusa Tenggara Timur – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan program inovatif bertajuk Gerakan NTT Membaca dan Menulis atau dikenal sebagai Gentabelis.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di seluruh wilayah NTT dan membangkitkan minat membaca serta menulis di kalangan masyarakat, terutama para pelajar.
Peluncuran program Gentabelis dilakukan pada 22 November 2024 di Hotel Silvia Kupang oleh Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andrico Noto Susanto. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, menjelaskan bahwa Gentabelis dirancang sebagai respons atas rendahnya tingkat literasi di NTT. Menurut data hasil Asesmen Nasional tahun 2023, hanya 22% sekolah di NTT yang mencapai standar literasi minimum.
“Rendahnya kemampuan literasi ini menunjukkan bahwa banyak siswa yang belum mampu memahami apa yang mereka baca. Ini masalah serius yang membutuhkan solusi bersama. Dengan Gentabelis, kami ingin membangun semangat membaca dan menulis di sekolah-sekolah,” kata Ambrosius.
Selain itu, program ini juga menargetkan perluasan akses ilmu pengetahuan hingga pelosok daerah. Literasi yang kuat diyakini menjadi kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia di NTT, yang akan berdampak pada pengembangan sosial, ekonomi, dan politik.
Komitmen Bersama untuk Literasi NTT
Gentabelis tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga mengundang keterlibatan berbagai mitra, komunitas literasi, dan organisasi pendidikan. “Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua mitra yang ingin berkontribusi dalam pembangunan literasi di NTT. Ini adalah gerakan bersama,” tambah Ambrosius.
Ia juga menekankan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak dapat mempercepat tercapainya tujuan Gentabelis. Dukungan dari lembaga seperti BPMP dan Kementerian Pendidikan pun telah menjadi pijakan kuat bagi program ini.
Pentingnya Literasi untuk Masa Depan
Literasi yang rendah memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Studi dari lembaga internasional menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan potensi ekonomi hingga triliunan rupiah akibat rendahnya literasi. Hal ini mendorong Gentabelis untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui pendekatan holistik yang melibatkan pelajar, guru, orang tua, dan masyarakat luas.
“Dengan membaca, seseorang dapat membuka jendela dunia. Dengan menulis, mereka dapat menyampaikan ide dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat. Mari kita jadikan Gentabelis sebagai langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi NTT,” ujar Ambrosius penuh optimisme.
Ajakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT
Ambrosius mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Gentabelis. “Kami membutuhkan dukungan dari semua sekolah dan mitra yang peduli dengan pendidikan. Mari kita bekerja sama, berbagi gagasan, dan bergerak bersama demi literasi NTT yang lebih baik,” pungkasnya.
Program Gentabelis adalah bukti komitmen pemerintah NTT dalam menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.