LEMBATA, FaktahukumNTT.com. – 24 Agustus 2023
Motivasi gelar perlombaan Seni dan Sastra Monolog merupakan Literasi dan Mendorong bakat dan minat peserta didik di Kabupaten Lembata.
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Lembata Feldin Rano Kelen,S.Pd dalam keterangan Pers, Dalam pernyataan secara tegas Kami Siap. Organisasi IGI Sudah siap membuka pendaftaran untuk gelar perlombaan Seni dan Sastra Monolog. Kegiatan tersebut, sudah membuka pendaftaran secara Online,ungkapnya.
Feldin menambahkan lagi bahwa Perlombaan Monolog merupakan program rutin dari IGI Setiap tahun. Pada tahun kemarin IGI Lembata sudah menggelar perlombaan. Kegiatan saat itu diundang dari siwa-siswi SMP/MTS dan SMA/SMK Se-Kabupaten Lembata, Lanjutnya.
Pada tahun ini IGI Lembata sudah melayangkan pembukaan pendaftaran secara Oline. Luarbiasah pada Tahun ini Sanggar Seni IGI Lembata membuka perdaftaran ada 3 jenjang. Mulai tingkat SD/SDSLBN, SMP/MTS,sampai jenjang SMA/SMK dan MA.

Syarat Formulir Pendaftaran Peserta Lomba Monolog sudah dikirim secara online. Puji Tuhan ungkap Feldin sudah 10 Sekolah yang sudah mendaftar dan yang paling Unik lagi SLBN Lewoleba juga sudah siap mendaftar. Kami tetap membukan pendaftaran sampai dengan Bulan September 2023.
Spesial Menyongsong Bulan Bahasa 2023 yang sedianya pada bulan Oktober. Panitia Lomba Monolog sudah membagikan Waktu perlobaan pada 17 Oktober bertempat pada Lopo Hotel Annisa. Waktu perlobaan selama 6 hari dari tanggal 20-26 Oktober 2023. Adapun hadia yang disiapkan dari Panitia Perlombaan.
Harapan Feldin, bahwa perlobaan Seni Monolog ini merupakan menggali potensi siswa-siswi secara Khusus. Perlombaan Monolog menjadi daya dorong pada Kurikulum Mederka belajar terutama Projek Profil Pancasila.
Saat ini Projek yang sedang menjamur dalam Ruang Kelas belajar peserta didik. Hal ini Setiap Sekolah boleh mengikuti perlombaan Monolog secara terbuka. Mari kita sukseskan bulan Bahasa 2023 didepan Pintu Pendidikan dengan Misi Melaju untuk Merdeka Belajar Maju Indonesia.
Mendalami Seni Bermonolog
Sedikit informasi, kata monolog berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu mono dan legein. Kata mono memiliki arti satu sedangkan legein artinya berbicara. Jika kedua kata tersebut disambung artinya hanya ada satu orang saja yang berbicara.
Proses komunikasi yang terjadi dalam monolog adalah secara bertahap dengan mengikuti beberapa tahapan peristiwa sesuai pernyataan orang lain. Penyampaian proses komunikasi dalam monolog juga harus memperhatikan beberapa hal penting, mulai dari pernyataan yang memiliki unsur dengan komunikator, komunikan, dan isi yang disampaikan.
Ciri-ciri Monolog
Ada sejumlah ciri-ciri dalam peran seni monolog. Dijelaskan dalam buku Jadilah Kereta Api Panduan Menulis Buku untuk Pemula oleh Setiawan G Sasongko, berikut ciri-ciri monolog:
Pemeran monolog jumlahnya hanya satu orang saja.
Bentuk dari pendapat seseorang bisa dikolaborasi dengan kalimat atau dialog bisu.
Menggunakan pesan narasi deskriptif, selain itu dibutuhkan juga dokumen pendukung seperti gambar, presentasi, video, dan lain sebagainya.
Dapat mengajak audiens (penonton) berinteraksi, meski sekadar memberikan kesan terhadap aksi mereka di atas panggung.
Monolog lebih sering digunakan untuk seni teater maupun seni peran, jadi jarang ditemukan di sinetron ataupun FTV.
Lebih cocok digunakan untuk dialog bisu atau dalam bahasa umumnya pertunjukan pantomime.
Menjelaskan cerita secara konsisten dan tetap saling berinteraksi antara satu pesan dengan pesan yang lainnya.
Jenis-jenis Monolog
Monolog sendiri terbagi ke dalam enam jenis, lantas apa saja jenis-jenis monolog tersebut? Dikutip dari buku Creating Your Own Monologue oleh Glenn Alterman, berikut jenis-jenis monolog.

1. Monolog Naratif Biografis,
Monolog naratif biografis adalah seorang narator yang menceritakan kembali sebuah peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Namun, narator hanya boleh menceritakan dirinya sendiri sehingga tidak boleh menonjolkan karakter orang lain di dalam ceritanya.
2. Monolog Fictional Character-Driven
Monolog yang satu ini dapat memberikan kebebasan bagi narator untuk menceritakan apa saja yang ada di dalam pikirannya. Jadi, narator bisa menceritakan tentang dirinya sendiri maupun orang lain.
3. Monolog Topical
Monolog topical adalah monolog yang menceritakan tentang kejadian sehari-hari. Dalam hal ini, narator boleh menceritakan tentang kesehariannya sendiri ataupun keseharian orang lain yang telah ia amati sebelumnya.
4. Monolog Realistis
Sesuai namanya, monolog ini menceritakan tentang suatu hal nyata yang pernah ia alam semasa hidupnya. Di sini narator juga bisa bercerita sambil menunjukkan foto, video, atau presentasi kepada audience sehingga mereka juga bisa merasakan apa yang narator alami.
5. Monolog Storytelling
Monolog storytelling adalah monolog yang fokus pada cerita naratif. Tidak hanya sekadar bercerita, namun narator juga bisa menunjukkan mimik wajah sesuai dengan ekspresi tokoh yang sedang diceritakan
6. Monolog Karakter Biografi
Jenis monolog yang terakhir adalah karakter biografi, dalam hal ini seorang narator dapat menceritakan lebih dari satu karakter tokoh. Karena menceritakan lebih dari satu tokoh, maka narator harus menonjolkan dialog dari masing-masing karakter tersebut.
Salam dari IGI Lembata.(Rofinus Rehe Roning)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.