FKDi bawah langit cerah Kecamatan Nagawutung, di sebuah sekolah yang berdiri teguh di tengah desa, telah berlangsung sebuah proses yang lebih dari sekadar ujian. Di SMAN 1 Nagawutung, Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2024/2025 bukan hanya menjadi ajang penilaian akademik, tapi juga momentum pembuktian: tentang kedisiplinan, kerja sama, integritas, dan komitmen.

Dengan rasa syukur yang mendalam, seluruh keluarga besar SMAN 1 Nagawutung menatap akhir dari pelaksanaan Ujian Sekolah dengan kepala tegak. Semua berjalan lancar, tertib, dan penuh semangat kebersamaan. Di balik layar, ada panitia yang bekerja dalam senyap, guru-guru yang terus menyala semangatnya, dan siswa-siswi yang menampilkan perjuangan terbaik mereka.

“Pelaksanaan Ujian Sekolah ini bukan hanya tentang pencapaian akademis, melainkan proses pembentukan karakter,” tutur Kepala Sekolah, Bapak Patrisius Beyeng, S.Pd, saat dimintai keterangan usai penutupan ujian. Wajahnya tampak puas sekaligus haru melihat hasil kerja kolektif yang penuh makna itu. “Saya bangga kepada semua yang telah terlibat,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Yohanes Paulus Pito Koban, selaku Ketua Panitia, menekankan pentingnya kolaborasi dalam sebuah peristiwa besar seperti ini. “Tanpa sinergi, tak mungkin kami bisa melewati proses ini dengan mulus. Saya ucapkan terima kasih kepada guru, staf, dan siswa. Semoga hasil yang nanti diperoleh mencerminkan kerja keras dan kejujuran mereka.”

Namun, tak hanya kata-kata yang mampu menceritakan perjalanan ini. Dua buah foto yang diabadikan pada akhir pelaksanaan Ujian Sekolah menjadi saksi bisu dari apa yang telah dilalui.

Dalam foto pertama, berdiri para pendidik dan staf sekolah—berbaris rapi, mengenakan busana formal berpadu dengan corak lokal, tersenyum penuh kebanggaan. Bagi mereka, ini adalah hasil dari kerja keras panjang. Mereka bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing dan mendampingi siswa menapaki fase penting kehidupan mereka.

Sementara itu, foto kedua menyuguhkan pemandangan megah: seluruh siswa kelas XII, mengapiti kepala sekolah dan para guru, duduk dan berdiri di bawah bendera merah putih yang berkibar gagah. Di wajah-wajah itu, terlihat mimpi, perjuangan, dan harapan. Mereka telah melewati satu fase, dan kini bersiap menyambut fase berikutnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.