Tak kalah penting, dukungan dari seluruh kepala sekolah menjadi kunci suksesnya acara ini. Mereka menyatakan komitmen penuh untuk menyukseskan kegiatan Hardiknas 2025 sebagai bagian dari tanggung jawab moral dalam membina dan memajukan generasi muda Lembata. Kehadiran para guru pendamping dari seluruh sekolah menjadi tanda bahwa pendidikan adalah kerja kolektif, bukan individual.
“Anak-anak kita perlu ruang untuk mengekspresikan bakat mereka. Lomba ini adalah ruang itu. Kami akan terus mendukung kegiatan seperti ini demi masa depan mereka,” kata salah satu kepala sekolah peserta.
Nilai-nilai Syukur, Perjuangan, dan Persatuan
Hari Pendidikan Nasional kali ini juga menjadi momen penuh rasa syukur. Syukur atas perjuangan Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional. Syukur atas setiap guru yang setia mengabdi di tengah keterbatasan. Syukur atas setiap anak yang gigih belajar meski dalam tantangan.
Bupati Lembata mengajak seluruh peserta didik dan guru untuk menghayati Hardiknas sebagai perjuangan yang harus dimenangkan. “Kita bukan hanya mengenang, tapi juga melanjutkan perjuangan itu dengan karya nyata,” tegasnya.
Spirit Hardiknas ini juga menyatukan semua pihak dalam satu kata, satu pikiran, satu hati dalam satu rahim Lembata. Di sinilah pendidikan bukan hanya soal angka kelulusan, tetapi membentuk karakter dan kebersamaan.
Harapan dan Langkah ke Depan
Melalui kegiatan Hardiknas 2025 ini, pemerintah daerah berharap akan lahir generasi cerdas, kreatif, dan berkarakter yang siap membangun Lembata dengan hati yang tulus dan semangat cinta daerah.
Ada harapan besar agar tahun-tahun ke depan semakin banyak inovasi dalam dunia pendidikan Lembata. Seperti pembangunan sekolah ramah anak, integrasi pendidikan berbasis budaya lokal, hingga peningkatan kualitas guru dan infrastruktur pendidikan.
Partisipasi semesta yang disebutkan dalam tema tahun ini bukanlah retorika. Ia harus menjadi gerakan bersama antara pemerintah, orang tua, guru, siswa, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk saling bahu-membahu menyongsong masa depan yang gemilang.
Hardiknas 2025 di Kabupaten Lembata bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi pesta kebangkitan pendidikan yang menggema hingga ke kampung-kampung. Upacara bendera, pergelaran tarian budaya, dan rangkaian lomba pelajar menjadi bukti bahwa pendidikan di Lembata bukanlah milik segelintir orang, melainkan milik semua.
Dalam tarian Gawi yang menghentak dan Hedung yang menghanyutkan, kita diajak untuk tidak melupakan akar budaya. Dalam suara lantang pidato siswa, dalam bait puisi yang dilantunkan, dalam gerak tari kontemporer, dan dalam sorak kemenangan lomba – pendidikan Lembata sedang bergerak, tumbuh, dan menyala.
Mari terus bekerja dalam tenang, senyum, sapa, dan karakter, karena itulah wajah sejati pendidikan di Lembata: Indah dan Cerdas.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.