Tambak Garam Industri Desa Tapobaran Lebatukan Lembata-NTT..Apakah tetap semangat.?
FK – Lembata, sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Keberadaan ikan paus, ikan kerapu, ikan tuna, serta hasil laut lainnya seperti kepiting, udang, dan lobster, menjadikan wilayah ini sebagai “lumbung laut” yang siap bersaing di pasar dunia. Namun, sejauh mana potensi ini dapat dimanfaatkan dengan baik hingga tahun 2030?
BUMDes dan Pengelolaan Sumber Daya Laut
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan mengelola sektor perikanan dan kelautan secara profesional. Sayangnya, hingga saat ini, kinerja BUMDes dan lembaga perusahaan milik daerah masih dipertanyakan, bahkan beberapa program pengolahan tambak garam industri serta pengolahan ikan masih belum berjalan optimal.
Agar pemanfaatan sumber daya laut lebih efektif, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan industri perikanan. Salah satu langkah strategis adalah membangun rumah ikan berbasis mangrove di Teluk Lewoleba sebagai tempat berkembang biaknya ikan. Selain itu, pengawasan ketat terhadap praktik jual beli hasil laut di tengah laut sangat penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perikanan dan Produk Olahan
Lembata perlu memiliki industri perikanan terpadu, mulai dari penangkapan ikan hingga pengolahan menjadi produk bernilai tinggi seperti ikan kaleng. Dengan demikian, hasil tangkapan nelayan tidak hanya dijual dalam bentuk mentah tetapi juga dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.