FK – Aleksius Kiwan Making, seorang petani dari Desa Ohe Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, membagikan pandangannya tentang semangat petani lokal yang telah memulai proses tanam sejak pertengahan November 2024. Para petani dengan ladang seluas satu hingga dua hektar ini menanam berbagai jenis bibit, seperti padi lokal (padi hitam, padi merah tua, dan padi putih), serta jagung lokal (jagung putih, merah, kuning) dan jagung hibrida 40 hari.
Di Kabupaten Lembata, budaya gotong royong menjadi tradisi kuat yang dilakukan selama proses tanam. Petani umumnya mengelola ladang berpindah dengan durasi pengerjaan 2–3 tahun per lokasi. Meski menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, parang, dan sisir rumput, semangat para petani tetap tinggi.
Aleksius berharap pemerintah memberikan dukungan berupa alat pertanian modern seperti traktor dan bibit berkualitas untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Ia optimistis, dengan dukungan tersebut, petani Lembata dapat menghadapi tantangan lebih baik di masa mendatang.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.