“Dapur Asap ini menjadi penguat bagi kami. Kami tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga rasa aman dan solidaritas yang menjadi penyemangat bagi para pengungsi,” tambah Rofinus.

Pemerintah dan Lembaga Kemanusiaan Berperan

Selain upaya masyarakat, pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan juga turun tangan. Bantuan logistik seperti bahan makanan, selimut, dan kebutuhan medis terus mengalir ke posko-posko pengungsian di wilayah terdampak. Dukungan ini sangat dibutuhkan mengingat pengungsi tersebar di beberapa titik, termasuk Kecamatan Titehena dengan 5.522 jiwa dan Kabupaten Sikka dengan 3.512 jiwa.

Di posko Desa Bokang, kebutuhan seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan dukungan kesehatan masih menjadi prioritas utama. Bantuan dari berbagai pihak diharapkan dapat terus memenuhi kebutuhan pengungsi hingga kondisi membaik.

Tangis dan Harapan di Posko Pengungsian

Setiap hari, warga yang mengungsi menanti di posko dengan penuh harap. Erupsi Gunung Lewotobi telah merenggut banyak hal dari mereka, tetapi mereka tetap bertahan. Berkat Dapur Asap Desa Bokang, tangis kehilangan yang dirasakan para pengungsi terobati oleh secercah harapan, menunjukkan bahwa di tengah bencana, masih ada perhatian dan kehangatan dari sesama.

Dengan kerja keras masyarakat, relawan, dan dukungan berbagai pihak, Desa Bokang berharap dapat terus menjadi tumpuan bagi para pengungsi. Kehadiran dapur ini diharapkan mampu meringankan beban para korban hingga bantuan lebih lanjut dapat tiba.

 

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.