FK – Flores Timur – Di tengah keterbatasan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, sekitar 1.500 pengungsi dan umat Katolik di wilayah Stasi Keluarga Kudus Desa Bokang, Kabupaten Flores Timur, tetap melaksanakan Misa Malam Natal dengan penuh khidmat. Meskipun tanpa ornamen mewah atau kado mahal, suasana Natal tahun ini dipenuhi dengan harapan dan rasa syukur para pengungsi.
Sejak sore, para pengungsi telah berkumpul di sebuah kapel kecil yang jaraknya hanya 20 meter dari tenda-tenda pengungsian. Misa Malam Natal yang digelar di tempat tersebut menjadi momen berharga bagi mereka, meski tidak dapat merayakan Natal di rumah masing-masing. Sebagian pengungsi bahkan turut mengambil bagian dalam pelayanan misa sebagai anggota paduan suara.
“Walaupun ada kesedihan karena tidak bisa merayakan Natal di rumah, kami bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkumpul bersama keluarga di pengungsian,” ungkap seorang pengungsi.
Kondisi Pengungsi dan Bantuan
Bantuan logistik terus mengalir ke posko-posko pengungsian. Namun, perayaan Natal tahun ini memang terpusat di lokasi pengungsian yang berdekatan dengan gereja, seperti di Desa Bokang. Beberapa gereja di desa terdampak langsung, seperti Klatan dan Hokeng Jaya, tidak dapat digunakan untuk ibadah.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.