Ragam berita, features, dan opini yang guru tulis dan dipublikasikan, pastinya sangat bermanfaat. Tulisan-tulisannya akan memperkaya khasanah pembaca. Bahkan, tidak kecil kemungkinan akan meniru inovasi yang penulis publikasikan.
Akhirnya, terdapat banyak peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya dalam mengajarkan ilmu pengetahuan di kelas, namun dengan kecakapan menulis di media massa, akan menjadikan guru sebagai seorang jurnalis yang ide dan gagasannya bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, memberikan wawasan kepada peserta didik dalam jenjang tingka Sekolah Menenga Pertama (SMP), Sekolah Menenga Atas (SMA) maupun Sekolah Menega Kejuruan (SMK) dan juga kejenjang pendidikan yang setara.
Kata kunci kompetensi jurnalistik
Kompetensi Pembina atau pelatih menjadi syarat mutlak didirikannya ekstrakurikuler Jurnalistik. Pertimbangan ini sejatinya demi ketercapaian tujuan pembinaan peserta didik pada bidang jurnalistik. Apalagi dunia jurnalistik saat ini sangat banyak variannya dan pasti membutuhkan berbagai strategi dalam pendidikan maupun pemahamannya.
Pembina atau pelatih jurnalistik di sekolah, tak harus mengandalkan pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelatihnya bisa saja tenaga pendidik lainnya yang menguasai bidang jurnalistik dari aspek keilmuan sekaligus praktiknya. Hal itu menjadi pertimbangan penting demi terbina dan terlatihnya peserta didik dalam bidang jurnalistik sesuai dengan kaidah-kaidah praktik baik jurnalistik.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.