Kesimpulan
Melalui Katekese Drama Alam yang berbasis pada ajaran Kitab Suci, tindakan sosial, budaya, dan pengembangan karakter, siswa SDN Tetes Tanah kelas 6 tidak hanya mendapatkan pengetahuan iman Katolik yang lebih mendalam, tetapi juga belajar tentang bagaimana cara hidup sesuai dengan ajaran iman dalam kehidupan sehari-hari. Drama ini memberi mereka kesempatan untuk lebih menghargai alam, memahami pentingnya menjaga kerukunan antar sesama, dan merawat ciptaan Tuhan dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak-anak dapat menjadi pribadi yang lebih bijaksana, peduli, dan bertanggung jawab terhadap dunia sekitar mereka.

Meningkatkan Pengetahuan Iman Katolik, Katekese Drama Alam,Kitab Suci,Tindakan Sosial Katolik, Menghargai Keanekaragaman, Budaya dan Karakter Katolik, Pendidikan Agama Katolik di SD,Pengembangan Karakter,Keberagaman dan Kesatuan Bangsa, Tanggung Jawab terhadap Alam

Judul Drama Puisi Berantai:
“Penciptaan Alam: Suara Kitab Suci dalam Hikmah Alam”

(isnstrumen, busana sesuai judul, durasi dan vokal lantang dan gembira)

Prolog: Suara Sutra Dara Kata-Kata Kitab Suci Perjanjian

Dalam kesunyian, suara suci bergema,
Kata-kata yang menenangkan hati,
Kitab Perjanjian, wahyu pertama,
Menceritakan tentang asal mula segala ciptaan.
Berfirmanlah Tuhan: Jadilah cahaya,
Dan terbitlah langit yang menyinari bumi,
Langit yang tak terhingga, luas, tak berujung,
Menyambut kehidupan yang akan tumbuh di tanah.

  1. Langit – Firman Yang Mencipta

Puisi:
Langit, di dalam firman yang pertama,
Engkau terbentang dalam cahaya yang suci,
Dengan kebesaran, Tuhan membentukmu,
Menjadi pelindung bagi segala yang hidup.
Jadilah langit,” kata-Nya,
Dan terpisahlah siang dan malam,
Engkau menjadi saksi atas perjalanan waktu,
Di dalam kelembutan angin, engkau mengandung rahasia.

 

  1. Tanah – Kehendak yang Menyuburkan

Puisi:
Tanah, dari debu engkau tercipta,
Dengan rahmat Tuhan, kau menjadi tempat tumbuh,
Segala yang hidup akan berpijak pada tubuhmu,
Engkau memberi kehidupan, tanpa pamrih.
Tanah, suburkan segala yang ada,
Dan dari dalam perutmu, kehidupan muncul,
Pohon dan rumput tumbuh menjulang,
Tanah, engkau rumah bagi ciptaan-Nya yang agung.

  1. Matahari – Cahaya yang Menerangi Dunia

Puisi:
Matahari, cahaya yang datang dari perintah-Nya,
Menyinari segala yang tersembunyi,
Membawa harapan bagi yang terpuruk,
Dan hangatkan bumi dengan kasih-Nya.
Jadilah terang,” firman-Nya,
Dan terbitlah matahari di ufuk timur,
Dengan sinarnya, dunia hidup kembali,
Menghidupkan harapan, menuntun perjalanan hidup.

  1. Uap – Perjalanan Tak Terlihat

Puisi:
Uap, engkau terangkat dari permukaan bumi,
Mengikuti kehendak-Nya dalam perjalanan suci,
Menjadi kabut yang tak tampak oleh mata,
Namun dengan kekuatan-Nya, kau meresap ke udara.
Dari tanah, kau terangkat tinggi,
Menyatu dalam keabadian alam,
Menjadi bagian dari yang tak terlihat,
Mengiringi perjalanan hujan yang akan datang.

  1. Awan – Penyimpan Rahasia Alam

Puisi:
Awan, dalam keheningan kau datang,
Membawa misteri yang tak terungkap,
Di balikmu, rahasia alam terjaga,
Engkau menyimpan doa, harapan, dan kedamaian.
Berkumpullah dalam kesatuan,
Perintah Tuhan kepada angin,
Dan engkau pun menyatu, melayang di langit,
Menjadi pelindung bagi bumi yang terbuka.

  1. Air Hujan – Berkah Kehidupan

Puisi:
Air hujan, engkau turun dengan kasih,
Membasahi bumi yang dahaga,
Setiap tetesmu adalah berkat,
Yang menghidupkan tanah, menguatkan jiwa.
Berkatilah bumi dengan hujan,
Dan Tuhan mengirimkan hujan dengan lembut,
Menumbuhkan segala yang hidup di atas tanah,
Air hujan, engkau adalah rahmat yang turun dari langit.

Epilog: Kembali Pada Kehendak-Nya

Puisi:
Alam ini adalah karya-Nya yang sempurna,
Dari langit yang luas hingga bumi yang subur,
Matahari yang menyinari, uap yang mengalir,
Awan yang menenangkan, air hujan yang menghidupkan.
Kita adalah bagian dari ciptaan-Nya,
Berjalan dalam cahaya-Nya,
Dalam kisah penciptaan yang tak terhingga,
Kita hidup untuk merenungkan kebesaran-Nya,
Dalam setiap detik, dalam setiap tarikan nafas,
Alam ini adalah Kitab Suci-Nya yang abadi.

Penutup: Suara Alam Mengalun
Setiap ciptaan berbicara tentang kebesaran Tuhan,
Dari langit hingga tanah, dari matahari hingga hujan,
Kita adalah bagian dari hikmah alam ini,
Dan kita berjalan dalam kasih-Nya yang abadi.

 

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.