Namun, Yohanes Mamun juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan akses internet. Ia berharap pihak sekolah dapat bekerja sama dalam menyediakan jaringan yang lebih stabil agar pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dapat berjalan optimal.

Sementara itu, Plt. Kepala SLBN 1 Lewoleba, Paulus Geradus Hurint, S.T., Gr., menyampaikan bahwa sekolah harus terus berkembang dengan menerapkan berbagai inovasi pembelajaran. “Sebagai tenaga pendidik, kita harus selalu berusaha menjadi individu yang berkualitas, komunikatif, kreatif, dan inovatif. Teknologi seperti Quizizz adalah salah satu alat yang dapat membantu kita meningkatkan kualitas pembelajaran di SLB,” katanya.

Paulus juga menyoroti pentingnya berbagi ilmu di antara sesama guru. “Meskipun tidak semua guru bisa mengikuti pelatihan daring tentang Quizizz pada 5–7 Maret 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mereka yang telah mengikutinya diharapkan dapat membagikan pengalaman dan ilmunya kepada rekan-rekan lain. Dengan demikian, semua guru di SLBN 1 Lewoleba dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus,” tambahnya.

Sebagai penutup, Paulus mengajak seluruh guru untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pengajaran mereka. “Jangan pernah puas dengan apa yang sudah ada. Mari kita terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak didik kita di SLB Negeri Lewoleba,” tutupnya.

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.