Dedi mengatakan, kenaikan elektabilitas tersebut dilandasi oleh pendukung besar dari warga Muhammadiyah yang saat ini masih berhubungan erat dengan PAN. Namun untuk saat ini, PAN juga mendapatkan pendukung massa besar lainnya di antaranya warga Nahdlatul Ulama (NU), generasi muda, kaum perempuan, dan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini lantaran PAN telah bertransformasi menjadi partai yang lebih terbuka dan tidak eksklusif hanya untuk satu kelompok masyarakat saja. Ditambah lagi, menurut dia, PAN juga telah menjadi salah satu partai koalisi yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua.

Dedi yang juga Pengamat Politik dari Universitas Telkom ini mengatakan, PAN saat ini memiliki daya tawar yang tinggi dan strategis di Pemilu 2024.

“Langkah terbuka bagi PAN tentu tepat, mengingat PAN bukan dominator yang punya banyak pilihan, untuk itu daya tawar PAN justru akan membaik ketika tidak secara dini menentukan kandidat,” ujar Dedi. (viva)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.