FK – MINGGU 22 Desember 2024 .Di tengah malam yang pekat, dengan angin dingin menusuk kulit, seekor unta tua bernama Yoseph berjalan pelan, memikul beban berat. Punggungnya menahan tubuh seorang perempuan muda yang kelelahan, Bunda Maria, yang sedang mengandung Sang Penyelamat.
Betlehem sunyi. Tak ada cahaya, kecuali bintang kecil di kejauhan yang memandu langkah mereka. Unta Yoseph menatap sekeliling, berharap menemukan tempat berlindung. Tapi setiap pintu yang mereka datangi tertutup. Setiap jawaban adalah penolakan.
“Tidak ada ruang,” kata seorang pemilik penginapan dengan nada dingin. Maria menggenggam erat tali kekang unta itu, berbisik pelan, “Yoseph, kita harus kuat. Ini bukan akhir perjalanan kita.”
Langkah Yoseph terhenti di depan sebuah kandang kecil. Gelap, sepi, hanya bau jerami yang menjadi tanda kehidupan. Maria turun perlahan dari punggung unta. Dia menyiapkan tempat untuk menyambut Sang Bayi Kudus. Sementara itu, unta Yoseph berdiri menjaga di pintu, memastikan malam yang dingin dan gelap tak mengganggu keajaiban yang sebentar lagi akan lahir.
Saat tangis bayi memecah keheningan malam, unta Yoseph tahu, perjalanan penuh derita dan kesunyian itu bukanlah sia-sia. Cahaya kecil mulai memancar dari kandang yang sederhana itu, menerangi Betlehem yang sebelumnya gelap.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.