Site icon Fakta Hukum Lembata

Bekerja Swadaya, INOVASI BARU Generasi Milenial Selatan 

LEWOLEBA, Lembata.faktahukumNTT.com – 20 Maret 2023

Budaya kerja swadaya mulai susut dan tergerus zaman. Era baru membangun dengan sistem proyek menjadi salah satu pemicu berkurang bahkan hilangnya budaya kerja swadaya dalam spirit gotong-royong. Bekerja secara swadaya dalam spirit gotong-royong merupakan budaya lama yang diperbarui Generasi Milenial Selatan berkolaborasi dengan Genari Milenial Lembata.

Pengalaman masa lalu membersihkan jalan-jalan umum, merawat, memperbaiki dan lain-lain yang menghubungkan suatu desa dengan desa lainnya dilakukannya secara swadaya. Sudah ada batas wilayah desa yang sudah disepakati bersama. Semua desa dan wilayah suatu pemerintahan bertanggung jawab secara mandiri dan swadaya terhadap kelestarian dan keberlanjutan ruas jalannya masing-masing.

Ketika memasuki era baru pemerintahan baru, semua pengerjaan, perawatan, pemeliharaan, pembersiahan jalan dilakukan secara proyek. Semua pihak menunggu dana dari pemerintah. Jalan-jalan yang seharusnya bisa dikerjakan secara swadaya mandiri dalam spirit gotong-royong terpaksa menunggu dana pemerintah. Kebijakan pemerintahan era baru membangun budaya baru, budaya hidup ketergantungan. Masyarakat mulai bersikap apatis terhadap berbagai masalah kehidupannya. Mulai dari makan-minum, uang belanja, pendidikan, kesehatan, hingga semua jenis pembangunan fisik, menunggu bantuan pemerintah.

Masyarakat era baru paskah orde baru, ketika menghadapi masalah cuma berpangku tangan mengharap bantuan pemerintah atau pihak lain. Inovasi dan kreatifitas untuk mencari solusi terhadap berbagai problematika kehidupannya, menjadi mandul. Nampak hidup pasrah dan menerima apa adanya mulai membudaya. Ini persoalan yang mesti harus diatasi oleh generasi milenial.

Generasi Milenial Selatan Lembata mulai akil balik. Dalam naungan Taman Daun yang dikomandoi anak John Batafor, Generasi Milenial kreatif-inovatif Selatan mengembalikan spirit pembangunan lama yaitu membangun dengan cara Swadaya murni masyarakat dalam spirit Gotong-royong, tanpa mengabai bantuan pemerintah.

“Kita membangun secara swadaya dalam spirit gotong royong namun selalu dalam sinergitas dengan kebijakan pemerintah. Bagian pembangunan yang belum tersentuh kebijakan pemerintah, mari kita bersinergi bekerjak sama masyarakat membangun dengan swadaya dalam spirit gotong-royong. Tidak mutlak kita hanya bersandar harapan, menunggu bantuan pemerintah.”

Berangkat dari persoalan geografis Selatan yang agak sulit terjangkau dengan jalan yang rusak parah yang belum tersentuh pemerintah di kala itu karena persoalan politis anggaran, telah memicu inovasi, kreatifitas dan spirit baru kaum Milenial Selatan untuk membangun kembali budaya kerja swadaya dalam spirit gotong-royong. Jalur jalan Selatan di segmen-segmen kritis Boto – Puor – Imulolong – hingga Lamalera dibabat dan dirabat dengan cara swadaya murni masyarakat setempat yang dikerjakan dalam spirit gotong-royong.

Semua warga masyarakat desa-desa Selatan turun sendiri dari kenyamanannya, berbaur bersama Generasi Milenial Selatan yang kreatif-inovatif merabat dan membangun jalannya sendiri secara mandiri-swadaya dalam spirit gotong-royong. Sementara anak tanah asal Selatan yang lagi di tanah rantau pun tak ketinggalan dengan mengirim sumbanganya sesen-dua untuk pengadaan bahan non lokal. Bukti nyata kerja kreatif-inovatif Generasi Milenial Selatan telah memberi rasa nyaman bagi semua orang yang berkendaraan melintasi jalur Tengah Selatan menuju Lamalera.

Tidak saja itu, jalan / lorong masuk kantor Lurah Lewoleba Barat Kecamatan Nubatukan, dalam lingkungan kota Lewoleba yang rusak parah belum tersentuh tangan pemerintah, kita rabat bersama secara swadaya dalam spirit gotong-royong, kendati lorong-lorong dalam wilayah keluarahan lainnya dalam kota Lewoleba hampir sebagian besar telah tersentuh hotmix. Peserta bakti keswadayaan ini, didominasi kaum milenial Lembata.

Generasi Milenial Selatan berpadu Milenial Lembata dalam naungan Taman Daun di bawah kendali anak John Batafor mengorganisir sumbangan sesen-dua dari donatur dan warga masyarakat pemakai untuk melakukan pengadaan sirtu, semen, pasir, air dan kebutuhan lainya. Kaum Milenial yang tergabung dalam Taman Daun bersama kami warga masyarakat setempat melakukan pengerjaan rabat secara swadaya dalam spirit gotong-royong, mulai Sabtu, 18 Maret dan dilanjut ke hari Minggu 19 Maret 2023 setelah gereja.

Inilah wujud nyata inovasi Generasi Milenial Lembata menjadi spirit baru bagi masyarakat Lembata yang telah membangkitkan kembali spirit lama TAAN TOU membangun Lewo Lembata dengan SWADAYA dalam Spirit GOTONG-ROYONG.

Pondok Terang Wologelarak, 20 Maret 2023.

By: Lukas O. S.

Exit mobile version