Menggali Musik Edang Tatong

Musik tradisional tatong adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat musik yang terbuat dari bambu dengan dawainyapun dari bambu juga. Bambu yang digunakan adalah bambu petung yang memiliki penampang cukup besar dan tebal. Suara musik dihasilkan dengan cara dipukul dengan stik kecill yang terbuat dari bambu.

Alat musik ini selalu digunakan oleh masyarakat (komunitas) adat Uyelewun. Komunitas adat ini bertempat tinggal di Kecamatan Omesuri dan Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata. Lambat laun, alat musik tradisional tatong mengembangkan seni musik tradisional yang disebut dengan edang tatong.

Musik tatong dimainkan oleh satu orang tetapi menghasilkan tiga jenis bunyi yang berbeda. Sebenarnya dipetik/dipukul dengan menggunakan tangan tetapi belakangan sudah diganti dengan kayu.

1000 pemusik Tetap dilestarikan Musik Tatong
1000 pemusik Tetap dilestarikan Musik Tatong

Biasanya, musik tatong diiringi dengan gendang. Menurut Frans Paya, pada zaman nenek moyang, musik ini digunakan untuk acara memuji dewa Lia (bintang yang muncul sebelum matahari terbit-secara mikrokosmis, Lia juga adalah nama khas leluhur orang Kedang) sehingga dikenal dengan istilah edang tatong lia namang yang artinya “Kami memukul tatong untuk mengiringi namang (sejenis tarian) untuk memuji Lia.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.