Esai ditulis dengan gaya dan ciri personal atau individual penulisnya. Gaya dan ciri itu menjadi pembeda pada setiap esai yang ditulis oleh setiap orang. Sebagai suatu bentuk karangan, esai dapat bersifat informal dan formal. Esai informal menggunakan bahasa populer, yaitu bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh banyak kalangan untuk berkomunikasi langsung dengan pembacanya. Adapun esai formal, menggunakan pendekatan yang agak serius.

Dalam esai formal, pengarang menggunakan bahasa baku atau standar dan sangat memperhatikan persyaratan penulisan. Namun, baik esai informal maupun esai formal, penulis harus tetap menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menghindari penggunaan bahasa figuratif, konotatif, atau bahasa kiasan agar tujuan menyajikan isi tulisan dapat dipahami dengan baik.

Ciri-ciri Esai
Pada umumnya, suatu karya tulis bisa digolongkan ke dalam bentuk esai, apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tulisan dalam bentuk prosa (paparan) yang diwujudkan dalam sejumlah paragraf, bukan puisi dan bukan prosa fiktif.
2. Tulisan yang tidak terlalu panjang atau relatif singkat yang dapat dibaca dalam waktu singkat, tetapi padat dan membahas atau mengkaji sesuatu yang sedang hangat dibincangkan, menarik, atau penting untuk dibahas dan ditulis.
3. Tulisan personal yang subjektif tentang sesuatu masalah aktual, menarik, dan penting dengan kekuatan analisis, interpretasi, dan refleksi.
4. Tulisan yang bersifat formal dan informal dengan membawa ciri personal, nada pribadi, dan gaya khas sesuai dengan karakter penulisnya yang berbeda dengan penulis lain.
5. Tulisan yang berisi pendapat, pandangan, pikiran, sikap, pendirian penulis tentang suatu hal untuk diperbincangkan dengan fakta, ketajaman gagasan, dan kekuatan argumentasi.
6. Tulisan yang memiliki tiga struktur umum, yaitu pendahuluan/pengantar, isi, dan penutup/kesimpulan.

Struktur Esai
Sebuah esai setidaknya harus mencakup tiga unsur, yaitu pendahuluan/pengantar (introductory), isi (body), dan penutup/kesimpulan (concluding). Untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan, sebaiknya esai ditulis dengan menggunakan pola pikir penataan paragraf. Dalam sebuah paragraf teradapat tiga kompenen utama, yaitu kalimat pokok/utama, kalimat-kalimat pengembang/penjelas, dan kalimat penegas. Dalam esai terdapat paragraf pembuka/pengantar/pendahuluan (introductory paragraph), paragraf-paragraf isi (body paragraphs), dan paragraf penutup (concluding paragraph). Berikut ini salah satu contoh struktur esai.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.