Lebih dari 150 kali Bunda Maria menggunakan gelar ini dalam pesan-pesannya. “Aku adalah Bunda, Maria, Bunda Segala Bangsa. Kalian dapat memanggilku: ‘BUNDA SEGALA BANGSA'” (11 Februari 1951).  Dan ia menjanjikan kepada semua orang, “Aku akan memberikan penghiburan. Bangsa-bangsa, Bundamu tahu kehidupan, Bundamu tahu penderitaan, Bundamu tahu Salib. Segala yang kalian lalui dalam hidup ini adalah jalan yang Bundamu, Bunda segala Bangsa, lalui sebelum kalian. Ia melewati jalan ini sebelum kalian” (31 Mei 1955).

Dasar Biblis

  1. Sudah dari halaman-halaman pertama Kitab Kejadian kita membaca tentang Perempuan yang bersama Putranya akan meremukkan kepala ular: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).

Dalam pesan di Amsterdam, Maria mengatakan: “Betapa kuat setan berkuasa. Allah saja yang tahu. Ia sekarang mengutus BundaNya, Bunda Segala Bangsa, kepada kalian, kepada segala bangsa. Ia akan menaklukkan setan, seperti telah dinubuatkan. Ia akan menginjakkan kaki-Nya ke atas kepala setan” (31 Mei 1955). “Aku meremukkan ular itu dengan kakiku. Aku bersatu dengan Putraku, seperti aku selalu bersama-Nya” (15 Agustus 1951).

Ina Maria Go Mayan tutu no krus santo moen pe…
  1.  Dalam pesta perkawinan di Kana, kita mendapati Perempuan yang menjadi perantara dan penyalur rahmat: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (Yohanes 2:4-5). Yesus menyebut BundaNya dengan “Perempuan” guna mengingatkan BundaNya akan panggilannya menjadi Bunda dunia. Di Amsterdam, Maria mengacu kepada mukjizat di Kana di satu pihak untuk menggambarkan hubungannya yang sempurna dan harmonis dengan Putra dan di pihak lain untuk menunjukkan bahwa Yesus menghendakinya sebagai “Perempuan” yang memohon mukjizat. “Bukankah Tuhan Yesus Kristus Sendiri yang menunggu saat terjadinya mukjizat besar-Nya itu, yakni mengubah air menjadi anggur, sampai BundaNya mengatakannya? Dia bermaksud mengadakan mukjizat-Nya, tetapi menunggu sampai BundaNya berbicara. Mengertikah kamu akan hal ini? … Pikiran ini akan membantu mereka mengerti hubungan Bunda Maria dengan Tuhan mereka” (31 Mei 1956).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.