Sebuah catatan, Refleksi Bulan MEI 2022 – Novena Rosario

Penulis: Rofinus Rehe Roning (Reporter; faktahukumntt.com) .

LEMBATA, fakahukumntt.com 5 Mei 2022

Bukit pertapaan Bunda Maria segala Bangsa ”Our Lady of All Nations”  Watomiten Riangdua Paroki Mingar dekenat  Lembata Keuskupan Larantuka hadir menyapa umat Kristiani sejagat. Di puncak suci dalam kedalaman adam dan hawa kita dipanggil hati kudus kerahiman “Jesus Maria Yoseph”   Dalam kalbu Iman Imam Iman Maria (In the heart of faith Priest Faith Mar) .Media Fakahukumntt.com mempersembahkan catatan refleksi dalam menditasi dipuncak bukit Doa Bunda Segala Bangsa. Di sana peziarah akan merenungkan jiwa memandikan air bumi dan meratap hati menyala api kekuatan. Apa dan makna Gereja Katholik mendekatkan diri dalam hati Jesus Maria Yoseph?Pada konteks ini Faktahukum NTT dari repoter Biro Lembata Rofinus Rehe Roning,S.Ag,  mengajak pembaca untuk berlajar pada karya dibawa berikut ini; .

Pada tanggal 25 Maret 1945, pada Hari Raya Kabar Sukacita, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada Ida Peerdeman, 40 tahun, di rumah di mana ia tinggal bersama para saudarinya di Amsterdam. Terjadi 56 kali penampakan dalam kurun waktu lebih dari empatbelas tahun, yang berakhir pada tanggal 31 Mei 1959.

Bunda Maria menampakkan diri di bawah suatu gelar baru, “Bunda Segala Bangsa”. Pada masa ini, ia ingin dikenal dan dikasihi semua orang di bawah gelar ini. Bunda Maria memperingatkan kita akan hilangnya kepercayaan, kemerosotan moral, bencana dan perang. Ia menyampaikan nubuat-nubuat yang secara mencengangkan sungguh terbukti kemudian, mengenai situasi Gereja dan dunia sepanjang pertengahan akhir abad keduapuluh (25 pesan pertama, 1945-1950). Ia lalu secara perlahan menyingkapkan rancangan dengan mana Allah hendak menyelamatkan dunia melalui sang Bunda. Oleh karena itu, Bunda Maria memberikan kepada umat manusia dan bangsa-bangsa sebuah gambar dan doa (24 pesan berikutnya, 1951-1954). Dalam 7 pesan terakhir (1954-1959), Bunda Maria membicarakan bangsa-bangsa di dunia, menunjukkan kepada mereka jalan yang harus dilalui, jalan yang menghantar pada Mukjizat setiap hari, yakni Ekaristi.

Kenangan Perayaan Ekristi, Pater Aloysius Kelen,SVD/2016
Kenangan Perayaan Ekristi, Pater Aloysius Kelen,SVD/2016

Jiwa  dan raga memperlihatkan Bunda Segala Bangsa berdiri di atas bola dunia, ditembusi terang Allah, di depan Salib Putranya, dengan Siapa ia bersatu secara tak terpisahkan. Dari kedua tangan Maria memancarlah tiga berkas cahaya: rahmat, penebusan dan damai, yang akan ia anugerahkan kepada siapa saja yang berseru kepadanya sebagai Advocata [= Pembela]. Kawanan domba melambangkan segala suku dan bangsa di seluruh dunia, yang tiada akan tenang hingga mereka memandang Salib, pusat dunia.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.